Banyak perdebatan tentang keamanan senjata api selama bertahun-tahun, dan ada banyak ide dan saran yang muncul dari berbagai produsen senjata api. Misalnya sebelumnya produsen senjata api tahun ini Armatix hadir dengan inovasi yang memasangkan pistol dengan Smartwatch (jam tangan pintar), sehingga memungkinkan senjata tersebut hanya bisa digunakan jika menggunakan smartwatch ditangan pengguna,dan tidak dapat digunakan jika tidak menggunakan jam tangan pintar tersebut.
Tapi kini hadir Inovasi baru dari seorang remaja berusia 17 tahun yang berhasil menciptakan teknologi senjata api yang lebih canggih. Kai Kloepfer seorang siswa SMA dari Boulder berhasil menciptakan sebuah senjata api yang menggunakan sebuah sensor sidik jari yang membuat senjata api ini hanya bisa dipakai oleh pemilik aslinya. Sensor sidik jari tersebut digunakan untuk mengunci serta membuka kunci dari senjata ini.
Senjata karya Kloefer ini menyimpan data sidik jari pemilik kedalam sebuah database yang berada pada server cloud yang terhubung langsung dengan pistol tersebut. Kloepfer juga mengatakan bahwa senjata ini dapat menyimpan beberapa sidik jari kedalam database. Hal tersebut berguna bagi pihak kepolisian yang mempunyai hak menggunakan senjata tersebut.
Karya dari Kloepfer ini mendapatkan apresiasi dan memenangkan hadiah utama senilai 50 ribu USD dalam ajang SmartTech untuk Senjata Api Challenge. Sebelumnya, Kloepfer menghabiskan dana sebesar 3 ribu USD untuk membuat prototype dari bahan plastik. Dan setelah memperoleh hadiah, dia pun berkeinginan untuk membuat prototype terbaru menggunakan mesin 3D.
Ide awal pembuatan senjata api ini berawal dari maraknya kasus penembakan yang disengaja dan pencurian senjata api. Inovasi ini diharapkan dapat mencegah hal-hal tersebut.
via ubergizmo
0 komentar:
Post a Comment